Kondisi Terminal Induk Kota Bekasi Kini Memprihatinkan

Bekasi, Kompas - Kondisi Terminal Induk Kota Bekasi, Jawa Barat, memprihatinkan. Selain selalu dihadang macet dan buruknya kondisi jalan masuk, terminal itu pun jorok dan semrawut. Pemerintah Kota Bekasi seharusnya segera menata terminal utama tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas, Selasa (22/5), akses menuju terminal dari Jalan Cut Mutiah kerap macet akibat antrean kendaraan yang akan ke terminal. Akses dari arah Jalan H Djuanda menuju pintu keluar terminal juga kerap macet karena badan jalan menyempit akibat sebagian jalan dipakai lapak pedagang kaki lima dekat Pasar Baru Bekasi.

Jalan menuju pintu keluar terminal selalu kotor oleh sampah, dan sebagian badan jalan rusak parah. Persis di samping Hotel Merdeka, separuh badan jalan ini berlubang-lubang, dengan kedalaman hampir 40 sentimeter dan panjang sekitar 10 meter. Akibatnya, bus dan mobil angkutan perkotaan yang keluar dari terminal harus berjalan pelan.

Kondisi di dalam terminal bahkan lebih buruk. Pelataran atau emplasemen rusak parah, karena lapisan aspal sudah tergerus. Bau busuk sampah pun menambah kesan jorok dan kumuh.

Dengan kondisi seperti itu. calon penumpang menjadi tak nyaman berada di terminal. Akibatnya, mereka memilih menunggu angkutan di luar terminal.

Pemkot Bekasi pernah berencana memindahkan Terminal Induk Kota Bekasi ke Bojong Menteng, Rawa Lumbu. Namun rencana itu tidak kunjung terwujud. Pemkot Bekasi juga pernah berencana memperluas terminal itu, dengan membebaskan lahan di sekitar.

Lebih sempit

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji, mengakui, Terminal Induk Kota Bekasi masih jauh dari layak. Secara fisik, daya tampung terminal pun sudah tidak memadai. Luas lahan terminal lebih sempit dibandingkan dengan jumlah armada angkutan yang masuk ke terminal.

"Penanganan terminal ini harus bersama-sama. Buruknya kondisi terminal juga dipengaruhi lingkungan sekitar," kata Rayendra, Selasa.

Menurut Rayendra, penataan terminal induk mulai dikerjakan Juni nanti, dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi tahun 2007. Beberapa proyek penataan antara lain perbaikan emplasemen dan renovasi gedung kantor terminal senilai Rp 750 juta, serta pemagaran terminal senilai Rp 250 juta.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan dinas pasar sehubungan dengan keberadaan pedagang kaki lima di luar terminal, serta Dinas Pekerjaan Umum untuk perbaikan jalan di sekitar terminal," ujar Rayendra. (cok)

Post a Comment

أحدث أقدم